SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta melakukan serah terima kembali sepeda motor hasil konversi dari BBM ke motor listrik kepada Kementrian ESDM. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Juni 2024 bertempat di Aula Gedung Millenial SMK MUhammadiyah 3 Yogyakarta. Disaksikan oleh jajaran pimpinan Muhammadiyah dari tingkat pusat hingga ranting serta kepala sekolah SMP dan SMK di kota Yogyakarta, penyerahan ditandai secara simbolik oleh kepala sekolah SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Kustejo, S.Pd.I, M.Pd. dengan menyerahkan kembali unit sepeda motor listrik kepada kepala litbang kementrian ESDM Slamet, M.T, P.HD.
Dalam sambutannya Kustejo mengatakan bahwa SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta telah berhasil melakukan konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik sebanyak 24 unit.
“Dari total 42 unit yang dimiliki pemprov DIY, 24 telah dikerjakan oleh SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, dan sisanya oleh bengkel rekanan lain.”
Pada kegiatan ini juga dilangsungkan acara Launching Teaching Factory (TEFA) SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta yang menyediakan layanan konversi sepeda motor listrik, service sepeda motor listrik, penjualan sparepart konversi kit, dan pelatihan teknis konversi motor listrik.
“TEFA SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta merupakan kolaborasi dari 3 konsentrasi keahlian. Konsentrasi keahlian Teknik Sepeda Motor mengerjakan teknis konversi, Teknik Mesin memproduksi sparepart kit konversi, dan Teknik Ketenagalistrikan mengerjakan kelistrikan dan memproduksi kabel-kabel yang dibutuhkan dalam konversi” tambah Kustejo.
Menanggapi peluncuran TEFA bengkel konversi tersebut, Slamet mengatakan bahwa SMK Muhammadiyah 3 hendaknya segera mendaftarkan bengkel konversi agar menjadi bengkel tipe A.
“Bengkel tipe A dapat melakukan uji kendaraan sendiri tanpa harus melalui uji di kementrian perhubungan karena telah memiliki alat uji sesuai dengan yang telah dipersyaratkan oleh kemenhub”
Selain itu diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan program pemerintah berupa subsidi hingga 10juta untuk masyarakat umum dan subsidi penuh untuk guru dan siswa di wilayah DIY.
“Bantuan awal pemerintah yaitu 7juta, kemudian dinaikkan menjadi 10juta. Sedangkan subsidi penuh diberikan melalui csr dari berbagai perusahaan dan BUMN”
Kegiatan launching TEFA ini ditandai dengan pemotongan pita oleh Didi Suhardi, Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah dan endidikan NonFormal Pimpinan Pusat Muhammadiyah.