Mendengar seorang siswa yang mampu meraih prestasi akademik tertinggi seperti hasil ujian nasional (UN) dari keluarga yang berkecukupan, bukanlah sesuatu yang luar biasa Kita pasti akan berkata, prestasi itu pantas diraih karena ditopang dengan berbagai fasilitas. Akan tetapi, kali ini justru yang mampu meraih prestasi tersebut adalah seorang anak penjual soto bernama Adam Afandi (18).
Adam Afandi adalah anak keempat dari pasangan Sugiyono dengan Amronah. Ayahnya seorang Penjual Soto di Utara Pasar Kotagede Yogyakarta.
Siswa SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta yang baru saja lulus ini, Jum’at (15 Mei 2015), langsung menerima penghargaan dari Sekolahnya, atas prestasinya yang istimewa tersebut.
Menariknya lagi, Adam yang sangat aktif dalam kegiatan Organisasi Siswa Hizbul Wathan (Pramuka) di Sekolahnya dan di HW Kwartir Cabang Kotagede ini terbiasa belajar pada waktu pagi hari jam 4 sebelum subuh. Karena menurutnya saat-saat itulah pikiran kita masih jernih sehingga apa yang kita pelajari dapat diingat dan dipahami dengan baik.
Dia tidak pernah menduga kalau dirinya mampu mengukir sejarah sebagai siswa peraih nilai UN tingkat SMK tertinggi di tingkat Kota Yogyakarta. ”Terus terang saya terkejut saat diberi tahu teman-teman kalau nilai saya terbaik,” katanya dengan wajah yang ceria. Siswa SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta yang dikenal pendiam dan cerdas ini, meraih nilai UN 93,9 dengan Nilai UN Bhs Indonesia 94,0; Bhs Inggris 90,0; Matematika 97,5; dan Kompetensi Keahlian 93,9 melalui Ujian Nasional Berbasis Online CBT (Computer Based Test) yang 0% tingkat kebocorannya.
Remaja yang akrab dipanggil Adam ini juga mengaku suka main Futsal, membaca buku, majalah dan berorganisasi ini. Sekarang ini pun ia masih rajin membantu orangtuanya
Ditanya soal melanjutkan sekolah yang lebih tinggi, Adam ternyata ingin melanjutkan studinya di Universitas Negri.
Kepala SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Drs. H Sukisno Suryo, M.Pd., mengaku bahwa siswa ini (Adam) selalu mendapat predikat rangking 1 sejak kelas X sampai lulus XII termasuk dalam nilai UN berbasis CBT sekarang ini. Sehingga dia berharap siswa tersebut (Adam) dapat masuk diperguruan Tinggi Negri.
Selaku Wakaur Kesiswaan Moch Harpan Nursitadhi, M.Eng. menyampaikan bahwa Adam ini selain pintar juga sangat aktif dalam kegiatan organisasi pelajar dan Ekstrakurikuler di sekolah dan mampu membagi waktunya antara sekolah dan kegiatan organisasi ekstranya dengan baik, juga tidak pernah terlambat, sehingga sekolah tidak segan mengeluarkan dana untuk memberikan penghargaan untuk bonus bagi siswa berprestasi ini. ”Tak perlu diragukan prestasi siswa kami, apalagi Adam adalah siswa berprestasi dengan nilai UN terbaik SMK se Kota Yogyakarta ,” ujarnya.
